rosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosros
Entri terbaru…

Minggu, 09 Oktober 2011

" Pahit itu Indah ros "


بِسْــــــــــــــــــــــمِ اَللّهِ الرّحْمن الرّحيم

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Oktober, 09 2011


Adakah ku ketahui apa yang akan terjadi padaku?!
Astagfirullah Al adzim...
Hanya Allah Yang Maha Tahu...

Kegelisahan, debaran jantung yang acap kali datang
serasa ingin keluar dari rangkaku...
Bermakna apakah?!

Hasbiyallahu wa ni`mal-wakil, ni`mal­ mawla wa ni `man-nashir.

jika saja debaran itu bermakna sesuatu yang menyakitkan, maka aku hanya berlindung padaMu.

Ternyata benar...
ada sebuah kenyataan pahit yang aku terima.
Sekotak kepercayaan yang kutitipkan pada seseorang, kini telah hilang ditelan oleh nafsu.

Aku merintih, aku menangis...
aku seorang wanita yang berasal dari tulang rusuk yang bengkok dan dekat dengan hati...maka, aku menangis ketika tulang itu menekan rasa dan menusuk hatiku...

kenapa aku menangis?! pantaskah aku menangis hanya untuk itu?!
Bukankah tangisanku hanya pantas untuk Allah disaat aku merayu-Nya?!
Ataukah ketika aku merengek bak bayi yang memohon cinta-Nya?!

iya...
dan aku masih tetap saja menangis, sambil mengucap innalillahi...

Kenapa dia melakukan itu?!
Wallahu Alam Bishawab...

aku hanya berusaha memandang dari kacamata lain yang biasa aku gunakan, merubah pandanganku, yang mungkin saja akan menyesatkanku.

Kenapa ini terjadi?!

Segala hal yang akan berlaku, tak akan berkurang waktunya dalam sedetik dan tak akan mundur ataupun maju.

Hanyalah kesiapan yang aku butuhkan untuk menyambut takdir yang akan berlaku atasku.

Kapan aku siap?! aku pun tak tahu hingga semuanya telah berlangsung, dan dari situ aku tahu bahwa sebelum ini, ternyata sudah banyak yang ku kumpulkan untuk menyambut tiap alur dari hidupku, termasuk ketika aku harus menangis.

Aku tertidur dengan mata merah...
tak apa...
tapi dalam perjalanan terlelapku...
aku mendapati sesuatu yang baru...

ya...kehilangan itu, melahirkan pemahaman luarbiasa bagiku...

bahwa, dengan kejadian ini, ternyata ada hal yang indah...

Rasa Ikhlas...

dan juga, Allah membuka mata yang selama ini tertutup tentang orang" yang terbentuk dari pikiran dan perasaan yang salah...

Tenyata Allah menyayangiku...
Tiap tetes air mata ketulusan akan berbuah indah...
Karena datang dari Allah...maka kubiarkan pula Allah yang mengaturnya, bahkan ketika DIa akan mengambilnya kembali dengan cara-Nya sendiri.

Alhamdulillah...ros

Kamis, 22 September 2011

" Kulepas Cintaku dengan Bismillah...ros"



Seperti halnya kemarau, hujan pun akan berlalu...
air yang keruh, akan jernih dengan sendirinya...
panas, akan sejuk kemudian...
Tangis, akan reda...

Penantian akan berakhir bersama waktu...
pertanyaan, rekaan...pun akan tersingkap dengan sendiri...

usai sudah...
dayaku terhenti...
Meski yang tersisa, serpihan kaca yang tak bisa utuh lagi...ros


 

"Kejujuran yang menyakitkan akan lebih indah ketimbang kebohongan yang melenakan..."

Tak banyak yang bisa kulakukan selain mengucap Alhamdulillah...
Ya, Syukur atas berlangsungnya sebuah kebahagiaan yang melanda teman...sahabat...sekaligus orang yang terkasih...

dan Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un bagiku...
paling tidak, kalimat ini menyejukkan hatiku...bahwa segalanya akan kembali kepada-NYA...termasuk rasa ini...

Mencintai karena Allah...
ini yang kulakukan sekarang...
memahami...dan menerima kalimat itu...
dan bahwa yang kuinginkan, mungkin bagi Allah bukanlah yang aku butuhkan...
Hanya mencintai,,,masalah memiliki...lepaskan bersama tarian angin...yang hanya akan terasa tanpa terlihat...

Bagi banyak orang, kata "ikhlas" mungkin sangat gampang terucap lisan dan tulisan... dan untuk yang merasakan, tak ada yang mampu mengisyaratkan kata itu selain senyum dan tangis...

Walau begitu, hukum alam tetap akan berjalan...Hukum Tuhan telah teroreh...yang terjadi kemarin, mungkin akan terulang,,,dengan diri kita, orang terdekat kita...meski dengan waktu yang berbeda...baik itu sedih atau pun bahagia...tergantung apa yang telah tertabur...

Di ufuk sana, memang masih terlihat gelap...tapi aku yakin,,,setelah ini, akan benderang menyinari...

layaknya rasa ini yang kini redup...aku yakin, kan tiba...pelita yang mampu menyinari segala sudut hatiku...

beserta lantunan ASMA'UL HUSNA,,,kulepaskan cintaku dengan bismillah. ros

Rabu, 03 Agustus 2011

" Rindu-Rindu Sang Gadiz...ros"



Bila aku tak berujung denganmu
Biarkan kisah ini ku kenang selamanya
Tuhan tolong buang rasa cintaku
Jika tak kau ijinkan aku bersamanya ros


sesaat hatiku berbicara...ingin melepaskan, melupakan...rasa yang aku punya untukmu...

Tapi, jika kuterdiam, hatiku sangat merindukanmu... jangan tanyakan mengapa??? aku merindukan sosok yang hanya ada dianganku...yang semakin jauh,,,jauh,,,dan jauh....

Tiap kata yang mengalun di telingaku, yang sempat terangkai dari bibirmu...kembali merayap perlahan diingatanku...sakit...sangat sakit...ketika kemampuan seseorang menjadi ukuran kelayakan...ketika tingkat spritual bisa menjadi alat penakar keserasian seseorang...ketika cinta dianggap hanya sebagai bualan kosong dan penghibur kala jenuh...ketika rasa tersingkirkan oleh banyaknya perhitungan yang menyebabkan terlahirnya cinta dengan logika dan nalar...ketika prestise lebih diagungkan ketimbang kejujuran nurani...ketika pamor lebih menjadi raja dalam hati...

Aku tak sepandai sang putri yang mampu menyihir pengagumnya dengan kalimat teduh Sang Khalik...

Aku tak seindah kembang yang mampu menyihir kumbang dengan lantutan indah bait puisi di tiap sarinya...

Dan aku juga tak selayak wanita dari negeri sang Nabi...

Aku hanya gadis biasa yang menantimu menjadi imamku...menuntunku...dengan segala kekuranganku...walau kau tetap diam dengan hati bak batu...aku tak lelah mengatakan ini semua...tak ada habisnya...dengarkan hatiku yang memanggilmu...dalam diam...pada-Nya...yang kini hanya menjadi rindu-rindu sang gadis...ros

Minggu, 12 Juni 2011

"Ketika Cinta Berselimut Bimbang...ros"



bismillahirrahmanirrahim...


Terhenti di persimpangan, bimbang...akan kemana jejakku selanjutnya membekas...
sekali melangkah, kupasti pantang untuk surut...itu kah kata hatimu...? 
atau kah bimbang entah akan kemana panah kan kau tancapkan...?
dengan banyaknya perkataan yang sudah terlontar tanpa bekas...
terhapuskah ? atau terlupa kah ?ros

Bimbang...


Hidup itu, selalu ada pilihan yang menjadi petunjuk utama dalam sandiwara ini. Di dalam pilihan pun selalu ada tanda atau isyarat bahkan penjelasan yang panjang mengenai pilihan itu sendiri. Terkadang, ada yang mampu terlihat dan terbaca dengan sangat jelas oleh mata. Terdengar sangat indah di telinga dan terpahami dengan seksama oleh akal dan pikiran...Tapi, terkadang kesemua itu tak mampu bekerja dengan maksimal ketika Ego memainkan pilihan itu.

Gunakan Hatimu...singkap dia hingga tanpa sehelai pun tirai yang menutupi, agar menjadi nahkoda dalam bimbangmu menentukan pilihan...

Banyak hal pemicu bimbang atau ragu...

Menghinggapi saat tiada kesanggupan menentukan arah...tak ada kematangan, tak ada kemantapan...atau pun ketidak ikhlasan terhadap sesuatu...cinta... serta emosi sesaat...

Dan, bimbang itu pula terkadang datang dari ketidakmengertian apa sebenarnya yang kita inginkan...ketidaktahuan, iya atau tidak....atau malah membodohkan diri sendiri dalam ketidakjujuran, bahkan hingga menenggelamkan diri dari keinginan untuk mencari yang sempurnah...

Lalu, ketika cinta memaksa kata "Bimbang" untuk bekerja...akan ada hal lain yang terlupakan atau tersisihkan untuk sementara waktu.

Ya Allah… Jika telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup... Satukanlah hatinya dengan hatiku dalam jalinan yang suci...
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami...serta seiringkanlah dalam melayari hidup ini..


Dan jikalau telah Engkau takdirkan…Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan...

Ya Allah, Engkau Yang Maha Mengerti…
Berikanlah aku kekuatan, untuk melontar bayangannya jauh ke dada langit...
Hilang bersama malam yang gelap...
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya...
Ya Allah pemilik cinta yang abadi…Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah...Walaupun tidak sama dengan dirinya….
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu...
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan...Adalah yang terbaik untukku
Karena Engkau Maha Mengetahui...
—————————————
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat...Sesungguhnya Engkaulah pewaris terbaik atas diriku...

Kilas berbagi :

Dalam suatu ketika, sang ibu hendak menuju ke pasar dengan tujuan ingin membeli sekeranjang buah mangga yang akan di sugukan untuk acara keluarga siang nanti. Dalam hati sang ibu, ia harus mendapatkan buah yang bagus, manis dan murah...

Tak jauh dari rumah, terlihat ada warung kecil yang menjajakan buah tersebut. Bentuknya bagus, sangat menggiurkan, tapi tak banyak, hanya beberapa buah saja. Ketika sang ibu menghampiri menanyakan perihal buah tersebut, ia agak terperangah. Harganya sangat mahal. Ibu itu agak kecewa, sebab ia harus mendapat harga yang murah. Akhirnya ia meninggalkan warung itu. Ia kembali melangkah menuju pasar.

Tak jauh dari warung tersebut, ada lagi yang menjajakan buah yang sama dalam gerobak kecil. Setelah bertanya perihal buah tersebut, ternyata sang ibu kembali kecewa. Kali ini bukan karena harganya yang mahal, tapi karena rasanya yang masam. Sang ibu melangkah lagi meninggalkan tempat itu. Hingga tibalah sang ibu di pasar, dan setelah berkeliling mencari buah mangga yang diinginkan, ternyata ada seorang lagi yang menjajakan. Kali ini bentuknya kurang meyakinkan. kulitnya kehitaman, seperti menjelang busuk dan sedikit agak mahal ketimbang harga yang berikan oleh penjual yang pertama. Tapi yakin si penjual, mangga ini rasanya sangat manis meski kondisinya seperti itu, dan bentuknya memang seperti itu adanya. Sang ibu tak yakin.

Sang ibu Bimbang... dia harus mendapatkan buah yang cantik, manis dan murah...Ah, dia sangat bingung. Ketiga tipe buah itu tidak satu pun yang pas dengan ketiga kriteria yang diinginkannya. Akhirnya, dia mencoba kembali ke warung yang tak jauh dari rumahnya dengan niat untuk menawar harga buah tersebut. Tapi setiba dia di sana, sang ibu kembali menelan ludah kekecewaan. Buah mangga sudah habis terjual. Sang ibu menggerutu dah hatinya ,"ah, sial. Harusnya dari tadi aku membelinya saja."

Sang ibu lalu teringat mangga di pasar itu. Ia lalu mempercepat langkahnya. Tapi lagi2 mangga itu sudah laku terjual. Ia pun kembali menggerutu," celaka! aku tak kebagian. harusnya sejak tadi ku beli saja."

Kini, pilihan ibu itu hanya kepada penjual ke dua itu. masam dan harga murah...

~~~~

Setiap insan, setiap jiwa hidup, membutuhkan keleluasaan dalam menentukan pilihan. Sering terlontar candaan, jika bisa memiliki tiga-kenapa harus mengambil satu? hmm...sadarkah bahwa Allah memberikan apa yang kau butuhkan saja, bukan apa yang kau inginkan? dengan itu Allah menjawab dengan memberimu pilihan, bukan jawaban langsung. Allah hanya memberimu petunjuk dan alat untuk memahami petunjuk itu.

Pahami setiap jalan yang akan kau ambil dengan jeli. Apapun itu. Keadaan selanjutnya dirimu adalah saat kau memutuskan. Inilah pilihanku. Dalam banyak hal, salah memilih bukan hanya diri yang tersakiti, namun orang lain pun kadang ikut hanyut di dalamnya.

Semoga apapun yang menjadi pilihanmu, tiada penyesalan, dan itulah yang terbaik, untukmu dari Allah. Amin.ros

Ketika maya mengetuk...aku membuka, aku mengenalmu,
diantara tulisan, terlontar syair hati bak pujangga...

Ketika nyata kembali membelai...kau telah sangat jauh...
diantara ruang yang tak dapat kugapai...diantara gelayutan mata indah yang menantimu...aku hilang...
aku terkubur dalam zona merah khayalan cerita lalu.ros

Kamis, 02 Juni 2011

" Ada kah tentangku di hatimu? ros "

Rinduku...
teruntai lewat tinta...

meski telah tanpa warna...ku gores seadanya di atas kertas...

nampak kah guratan itu?
itu adalah sisa dayaku menggapaimu...

meski sudah tak jelas.... tangan halusmu kan merasa ketika menjamah...

ada hati yang patah pada kertas itu yang tidak terlihat jelas oleh matamu... Jika sudah tak terlihat... adakah tentangku yang tersisa di hati dan pikiranmu ? ros

Sabtu, 07 Mei 2011

" Indahnya Sebuah Jawaban... ros "



Terangkai kalimat indah untuk kedua kalinya...
Terasa dan merasa...

Begitu memboyong kesedihan...

Bening...tak tertahan...
mengalir...

Bukan karena kelemahan tapi karena pelupuk tak mampu membendung...

Mengalirlah hingga ke hilir...dan sampaikan pada-Nya tentang proses yang menempa hatiku...Bentuklah menjadi mutiara indah, yang tercipta dari pasir kesedihan yang berusaha kukeluarkan dari kerang hatiku..

Kesabaran yang belum kunjung berbuah...
atau mungkin tak akan pernah...ros


★ Sebuah ketegasan. Ya, itulah yang selalu diharapkan. Siapa pun itu dan dalam kondisi apapun. Ketegasan dalam suatu putusan yang harusnya diutarakan. Baik atau buruk. Akhirnya, si penerima putusan yang harus menentukan.

Jangan melampaui kapasitasmu sebagai manusia. Rahasia tentang jalan kehidupan adalah Rahasia Tuhan. Tugas kita hanya menjalani sesuai petunjuk dan hati nurani. Manusia diciptakan sebagai insan yang peka terhadap sekitar kita. Kita punya rasa. Bukan batu yang menunggu digerakkan baru bergerak. Kita punya hati yang bisa menggerakkan sesuatu dengan bekal petunjuk dari Allah.

★ Dalam cinta, diperlukan sebuah ketegasan, iya atau tidak. Mengapa?

Cinta itu insulin kehidupan. Dia tak butuh teman untuk membuatnya hidup tapi dia butuh teman untuk saling melengkapi. Cinta itu tak butuh penopang untuk membuatnya berdiri, tapi dia butuh penopang untuk membuatnya kuat.


★ Dalam cinta, terkadang terselip nafsu-ego-kenaifan-kejujuran. Jika cintamu itu adalah nafsu, maka kau tidak akan menjadi lebih baik. Jika cintamu itu adalah ego, maka kau akan lupa. Jika cintamu adalah kenaifan, maka kau akan buta. Dan jika Cintamu adalah kejujuran, maka itulah insulinmu.

~aku pernah bertanya kepada seorang ulama, bahwasanya aku mencintai seseorang, dan darinya aku merasa lebih baik untuk mengenal siapa Pemilik-Ku. Merasa ingin dekat dan meraih apa yang dicintai-Nya. Apakah yang aku lakukan salah?

Ulama itu hanya menjawab...cinta itu karena Allah...mampu memberi petunjuk yang baik, maka biarkan dia bersemayam di hatimu dan beri pupuk iman dan takwa agar kelak jika cinta itu pergi untuk sementara waktu, kau tidak goyah. Jadikan Cinta dari-Nya, sebagai bekal untuk meraih cinta para pencinta-Nya.

~ lalu, bagaimana dengan jodoh?

Biarkan Cinta itu bak mata air yang suci, mengalir memberi kehidupan. Tentang dimana dia bermuara, serahkan kepada Allah. Cinta itu adalah cikal bakal kehidupan. Sedangkah jodoh adalah buah dari cinta. Meski kadang, ada cinta yang tak berbuah...tapi, tak ada penyesalan... kenapa? karena telah ada usaha untuk menanam dan merawatnya.

Betul, kita tak perlu risau dengan jodoh. Karena tak berjodoh didunia, maka Allah akan memberikan ciptaan terbaiknya untuk kita di Surga.

Tapi, tahu kah bahwa kita salah satu diantaranya? Tidak. Maka kita wajib mencari bibit, menanam dan merawatnya. Tentu saja dengan petunjuk yang harus diikuti beserta aturan-Nya.

Ya Allah, jikalau cinta yang kusampaikan padanya, salah bagi-Mu...Ampuni aku...

aku hanya menginginkan sebuah kejujuran...adakah aku disalah satu ruang kecil dihatinya yang belum berpenghuni...? Agar kujaga amanat itu dalam diamku bersama-Mu...

Ya Allah, satu hal yang tak bisa kusangkal...aku mencintainya karena menginginkan Surgamu...Aku ingin, kelak..Kau bangkitkan aku bersama orang yg kucintai di Jalan-Mu...

Namun, kusadari...yang kuinginkan belum tentu keinginan-Mu untukku...
Putuskanlah perkara hatiku Ya Allah...Jangan Engkau biarkan orang yang kucintai bersedih bersamaku...Jaga ia ya Allah... Pilihkanlah bidadari cantik di dunia dan akhirat untuknya...dan kupasrah kan hatiku ini pada-Mu ya Allah...kemana Engkau akan memuarakannya...ros

Minggu, 17 April 2011

" Open Your Eyes .ros "


Look around yourselves
Can’t you see this wonder
Spreaded infront of you
The clouds floating by
The skies are clear and blue
Planets in the orbits
The moon and the sun
Such perfect harmony

Let’s start question in ourselves
Isn’t this proof enough for us
Or are we so blind
To push it all aside..
No..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can’t keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
Guide us every single day..
Keep us close to You
Until the end of time..

Look inside yourselves
Such a perfect order
Hiding in yourselves
Running in your veins
What about anger love and pain
And all the things you’re feeling
Can you touch them with your hand?
So are they really there?

When a baby’s born
So helpless and weak
And you’re watching him growing..
So why deny
Whats in front of your eyes
The biggest miracle of life..

Allah..
You created everything
We belong to You
Ya Robb we raise our hands
Forever we thank You..
Alhamdulillah...ros

===================================================================================================================
Lihat sekeliling dirimu
Tidak bisakah kau melihat keajaiban ini ?
Penyebar didepanmu
Awan mengambang
Langit yang jelas dan biru
Planet di orbit
Bulan dan matahari
Seperti harmoni yang sempurna

Mari kita mulai pertanyaan dalam diri kita
Apakah bukti ini tidak cukup bagi kita
Atau kita begitu buta
Untuk mendorong itu menjadi jauh ..
Tidak...

Kita hanya perlu
Membuka mata kita, hati kita, dan pikiran
Jika kita hanya melihat terang untuk melihat tanda-tanda
Kita tidak bisa terus bersembunyi dari kebenaran
Biarkan membawa kita dengan kejutan
Membawa kita dalam cara terbaik
Panduan kita setiap hari ..
Membuat kita dekat dengan Engkau
Hingga akhir waktu ..

Lihatlah didalam dirimu
Semacam keteraturan yang sempurna
Bersembunyi di dirimu
Berjalan di nadimu
Bagaimana tentang cinta kemarahan dan rasa sakit
Dan semua hal yang kau rasa
Dapatkah kau menyentuhnya dengan tanganmu?
Jadi, apakah mereka benar-benar ada?

Ketika bayi lahir
Jadi tak berdaya dan lemah
Dan kau mengamatinya tumbuh ..
Jadi mengapa menolak
Apa yg ada di depan matamu
Keajaiban terbesar dalam hidup ..

Allah ..
Engkau menciptakan segalanya
Kami milik Engkau
Ya Robb kami mengangkat tangan kami
Selamanya kami berterima kasih ..
Alhamdulillah ..

Sabtu, 02 April 2011

" Persahabatan di Jalan Allah...ros"


Bismillah...

Sabda Rasulullah saw : "seseorang bersama orang yang dicintainya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Orang yang dicintainya itulah, kelak yang akan datang bersamanya pada hari kiamat. Silahkan memilih, siapa yang kita cintai untuk datang bersamanya kelak.ros

Jika kita mencintai nabi saw, mencintai para sahabat, mencintai manusia" suci, beradab, terhormat dan beragama,insya Allah, kelak akan datang bersama mereka. " Seseorang akan dibangkitkan dengan orang yang dicintainya."

***

Sempat terbesit di hati kecilku untuk mengakhiri persahabatanku di dunia tanpa batas dan terbatas jarak. Aku ingin sendiri dalam memahami jawaban atas permohonanku kepada Allah, ingin sendiri dalam meniti segala rentetan atas kejadian yang aku alami, aku ingin sendiri dalam menikmati indahnya cinta Allah padaku akhir" ini, aku ingin sendiri menikmati rasa yang telah kuluapkan bersama ayat" cinta yang kupersembahkan pada Yang Maha Penyayang, ingin sendiri dalam memantabkan diri mencari cinta-Nya dan aku ingin sendiri tanpa ada campur rasa selain rasaku untuk-Nya.

Mungkinkah ada sebuah ketakutan yang menyebabkan keinginan untuk sendiri? Aku sadari itu, iya. Aku takut jika rasa yang sedang kutujukan pada-Nya ternoda oleh rasa manusiaku yang masih bersemayam indah di dalam hati. Ego. Aku berusaha menghilangkan itu dengan kesendirian dan menutup rapat pandanganku dari hal yang akan menimbulkan ego di hatiku. Ketidaktenangan jiwa yang notabene sedang kucari penawarnya.

Sekali lagi aku merasa Allah menyayangiku dan aku yakin itu...! Karena ditiap kekeliruan langkahku dalam mendekati-Nya, selalu saja ada hal baru yang membuatku tersadar bahwa yang sedang kulakukan adalah salah...!

Mungkin ketika aku mencari cinta-Nya, itu ada hal yang benar. Tapi perjalanan menuju-Nya, aku merasa ada keliru dalam menafsirkan.

Persahabatan...
Ya...aku butuh persahabatan
Aku butuh sahabat yang akan bersamaku kelak...
Aku butuh seseorang yang akan memberiku nasihat
Aku butuh seseorang yang akan menggenggam tanganku di hari Kebangkitan nanti...

Sebuah hadits Qudsi, Allah berfirman didalamnya, yang diriwayatkan oleh Mu'adz bin Jabal dari Rasulullah saw : "Aku mewajibkan kecintaan-Ku kepada dua orang yang saling mencintai didalam jalan-Ku."

(HR. Imam Ahmad, Tirmidzi dan Abu Daud).< Hadist Rasulullah saw dari Umar bin Khatab.ra, ia berkata, Rasulullah saw telah bersabda, "Sesungguhnya diantara hamba" Allah, mereka bukanlah para Nabi, bukan para Syuhada', namun para Nabi dan para Syuhada' merasa iri dengan tempat yang mereka terima dari Allah pada hari kiamat. Mereka adalah kaum yang saling mencintai dengan ruh Allah yang bukan (berasal) dari rahim" diantara mereka (tidak ada ikatan keluarga, bukan juga demi harta yang saling mereka berikan. Demi Allah! wajah mereka bagaikan cahaya, dan sungguh mereka seperti cahaya. Bila manusia takut, mereka tidak takut, bila manusia bersedih, mereka tidak bersedih." (HR. Abu Daud)

Sekilas kisah Rasulullah mengenai persahabatan :

Ketika perang Uhud, banyak kaum muslimin yang terbunuh dan luka-luka. Untuk yang terbunuh, Nabi memerintahkan untuk mengubur para syuhada' berdua-dua dalam satu kubur. Nabi berada ditengah penguburan tesebut sambil menangis sedih atas kematian Hamza.ra, kemudian berkata, "Berhenti, carikanlah aku (mayat) Abdullah bin Haram dan Amru bin Jumuah! Kuburkan mereka berdua. Sungguh, mereka didunia saling mencintai."

Setelah itu Rasulullah mencari Abu Bakar dan Umar, lalu beliau berdiri bersama kedua sahabatnya seraya berkata sambil menggenggam tangan Abu Bakar dan Umar, "Beginilah kita akan dibangkitkan kelak dihari kiamat."


Subhanallah...

Aku pun jadi teringat salah satu cerita tentang Abu Darda dan Salman al-Farisi. Dua sahabat dijalan Allah (maaf ini akan aku bahas di curhatan berikutnya ^_^,,,kisah cinta yang mengharukan ros ^_^ nurut aku se,,,)

Kekeliruanku terjawab sudah. Hal kecil tapi berdampak sangat besar. Namun kini aku kembali bertanya kepada Allah...Siapakah sahabat yang akan Engkau sandingkan bersamaku kelak?

Salam ^_^ ros
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau se­nantiasa memandangku, hadir di dekatku, sangat berkuasa terhadap diriku. Engkau meliputi diriku dengan pengetahuan, pen­dengaran, dan penglihatan-Mu. Berikan­lah kepadaku kedekatan dengan-Mu dan perasaan takut kepada-Mu, maka kuat­kanlah keyakinanku kepada-Mu. Dan kepada-Mu aku bergantung, maka perbaiki­lah urusan agamaku. Dan kepada-Mu aku berserah diri, maka berikanlah aku rizqi yang dapat mencukupiku. Dan kepada-Mu aku berlindung, maka peliharalah aku dari apa-apa yang menyakitiku. Engkau cukup bagiku dan Engkau sebaik-baik yang mengurus.

Ya Allah, jadikanlah aku ridha dengan ketentuan-Mu dan buatlah aku qana'ah (merasa puas) dengan pemberian-Mu, berikanlah aku petunjuk untuk mensyukuri nikmat-nikmat-Mu, dan jadikanlah aku termasuk di antara para kekasih-Mu. Eng­kaulah Yang Maha Menolong lagi Maha Terpuji.

Kamis, 24 Maret 2011

" Indahnya Kesempatan..." (Retyping)

Bismillah…

Adalah Aliyah, seorang wanita muslimah yang mengabdikan diri hanya untuk Allah. Setiap pagi hinggga sore berada di rumah singgah untuk mengajarkan berbagai hal untuk anak-anak yang kurang mampu. Ketika malam menjelang, dia berada di masjid untuk mengajar mengaji.

Adalah Badrun, seorang preman kampung, yang kerjanya merampok secara terang-terangan. Disukai banyak orang dikampung___/// kenapa? … … …


Meski banyak yang suka, namun tidak sedikit pula yang membencinya. Mengagumi aliyah sebagai perempuan di kampungnya yang sholeh.

Tiap melihat Aliyah, Badrun seperti melihat cahaya yang membimbing jiwanya untuk terus mendekat. Dengan alih-alih bertemu di jalan, Badrun sering mengintai dan menunggu Aliyah di jalan yang sering aliyah lalui. Dan ketika aliyah terlihat dari sudut jalan, Badrun segera menghampiri.

Itulah kegiatan Badrun selain merampok. Berusaha mengambil hati aliyah dengan berbagai cara____// membelikan mukkenah, buku-buku bacaaan yang disukai aliyah, apa saja yang menurut Badrun dibutuhkan aliyah.

Sebenarnya Aliyah sudah pernah menegur Badrun untuk tidak mengikutinya saat pergi maupun pulang dan jangan juga sering memberikan sesuatu kepadanya. Tapi Badrun ya Badrun, keras kepala menjadi cirinya. Dia tak peduli dengan omongan Aliyah. Dia punya anggapan sendiri bahwa selama hal yang dilakukan itu tidak menyakiti dan merugikan Aliyah, dia akan terus berjuang mendapatkan cinta Aliyah. Toh mencintai sesorang itu tidak pernah salah.

Suatu ketika, beberapa tetangga asyik berbincang, ketika aliyah pulang sore itu, dan seperti biasa Badrun mengikutinya beberapa langkah di belakang.

“Duh, neng Aliyah, kok bisa sih mau sama Badrun?” suara salah seorang ibu dengan pelan kepada ibu yang lainnya. Meski pelan, suaranya masih bisa terdengar oleh Aliyah dan Badrun. Perkataan itu bukan hanya sekali terdengar oleh Aliyah.

Seketika itu pula, Aliyah menghentikan langkahnya tepat searah dengan sekerumunan ibu-ibu.

“Maaf ibu. Jangan berprasangka kepada saya dan Badrun. Kami tidak mungkin ada hubungan seperti yang ibu-ibu sangkakan kepada saya. Dalam hati saya sekarang ini hanya ada Allah. Bukan untuk yang lain. Dan apa yang sering ibu-ibu liat itu adalah hal percuma dan sia-sia yang dilakukan Badrun terhadap saya. Kalaupun nanti ada sesorang di hati saya, maka dia bukanlah seseorang yang sering meresahkan hati dan keras kepala, melainkan seseorang yang menenangkan hati”.

Badrun terhenyak, serasa tertusuk belati lidah yang meremukkan seluruh jiwa dan raganya. Dia tak pernah menyangka hal itu bisa terlontar keluar dari perempuan yang dikaguminya. Bungkusan plastik hitam yang berisi gorengan untuk Aliyah terlepas dari genggaman dan berserahkan ditanah. Badrun lalu pergi secara perlahan meninggalkan Aliyah dan kerumunan ibu-ibu.

Sepanjang perjalanan, tak henti-hentinya Badrun berpikir. Benarkah orang seperti saya ini tidak pantas mendapatkan perempuan muslimah seperti dia? Apakah yang saya bicarakan sepanjang perjalanan dengannya selama berbulan-bulan ini tidak pernah terdengar olehnya? Apakah selama ini dia tidak pernah sedetik pun melihat apa yang terjadi kepada saya? perubahan yg terjadi padaku?

Badrun akhirnya pergi meninggalkan kampung hingga berbulan-bulan lamanya. Selama itu banyak yang mengeluh karena kampung mereka sudah tidak seaman dulu. Banyak anak-anak kampung sebelah yang suka bikin onar, memalak ibu-ibu saat kepasar, anak-anak sekolah dan banyak lagi. Ada juga yang mengeluh tak ada lagi yang membantu mereka saat kekurangan beras. Banyak yang merindukan Badrun. Hanya segelintir orang yang merasa tenang, yaitu orang yang kaya, tamak dan kikir.

Orang-orang banyak yang memperbincangkan hal itu, hingga sampai ke telinga Aliyah. Aliyah duduk terpaku di sudut mesjid. Orang yang selama ini kadang membuatnya resah ternyata banyak menyimpan cerita tersendiri di benak warga. Ada perih dan bahagia di hatinya ketika mendengar pula kabar bahwa Badrun meninggal dalam sholatnya tepat pada saat ibadah jum’at.

Terselip perih…Karena dia tak pernah memandang wajah Badrun sedetikpun kala ada waktu bersamanya. Perih…Tak pernah mendengar apa yang diucapakan Badrun saat melintasi waktu. Perih…Hanya melihat buruknya saja tanpa melihat kebaikannya. Perih…waktu itu tak akan terulang dan meminta maaf kepadanya. Perih…karena kesempatan untuk mengenalnya telah tiada. Dan perih…karena tak melihat niatnya…

Bahagia itu ada karena Allah memintanya kembali dalam keadaan Baik.

Sungguh banyak hal yang kita rindukan ketika hal itu telah lewat dan kita sadar bahwa kita sudah kehilangan… Hal yang paling berharga yang diberikan Allah itu adalah kesempatan… Kesempatan untuk beribadah, kesempatan merebut cintaNya-RidhoNya___# segalanya… termasuk kesempatan untuk mengenal siapa orang yang betul-betul sebagai penenang jiwamu menuju SurgaNya. Allah memberi kita 2 mata untuk melihat___# lihatlah dengan ikhlas, maka kita akan melihat kebaikan dibalik keburukan yang ada___# karena terkadang hal baik itu tertutupi dengan sesuatu yang buruk,,, tinggallah kita melihat dari sudut atau sisi yang mana… Allah memberi 2 telinga___# dengarlah tentang dia dengan penuh dan jangan setengah-setangah… Allah memberi 2 tangan dan kaki___# pergunakan untuk mengajaknya ke rumah Allah… 1 Hati___# kenapa hanya satu? karena 1 nya lagi tugas kita untuk mencarinya.

Buka mata, telinga dan pergunakan kaki tangan kita untuk mencari 1 hati kita yang tersimpan di tempat lain,,,, tentunya dengan kesempatan yang diberikan Allah. Allah tidak melarangmu mencintai hambanya yang lain. Cinta sesuai kadarnya akan Indah di mata Allah… pergunakan KESEMPATAN selagi ALLAH MEMBERIMU…. salam. ros

“Catatan untuk renungan kalbu bersama : ~Kisah Imam ahmad bin Hanbal.ra~
Saat beliau sedang berjalan”, ia mendapati seorang pencuri barang.  Tidak berapa lama ia melihat orang yang sama sedang melakukan shalat. Beliau mendatanginya dan berkata, “muamalah (ibadah) ini tidak pantas untuk Allah. Allah tidak akan menerima  shalatmu ini…” Si pencuri lalu menjawab, “Wahai imam, pintu antara aku dan Allah telah banyak yang tertutup. oleh karena itu, aku membiarkan satu pintu saja yang terbuka”. Imam pun masih menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap perkataan ini. 
Setelah beberapa bulan berlalu sang imam beribadah Haji. Ditengah Thawafnya beliau melihat seseorang bergantung di tirai Ka’bah sambil berkata, ” aku kembali kepada Engkau. Kasihilah aku! Aku tidak akan kembali berbuat maksiat lagi selamanya.” Sang imam hanya terpaku memperhatikan orang yang sedang bertaubat dan bermunajat kepada tuhan-Nya. Dia sang pencuri yang ditemuinya beberapa bulan lalu. Ia telah membiarkan satu pintu terbuka dan Allah pun telah membukakan untuknya semua pintu. Subhanallah…
Nabi saw bersabda : Sesungguhnya Allah melebarkan tangan-Nya pada malam hari, untuk menerima taubat orang yang berbuat maksiat pada siang hari. Kemudian melebarkan tangan-Nya pada siang hari, untuk menerima taubat orang yang berbuat maksiat pada malam hari, hingga matahari terbit dari arah sebelah barat. (HR. Muslim)

Rasulullah saw bersabda : Tuhan kita turun ke langit bumi, pada sepertiga malam terakhir seraya memanggil, ” Adakah hamba yang bertaubat, niscaya Aku akan menerima taubatnya? Adakah hamba yang memohon ampunan, niscaya Aku akan mengampuni dia?

Si Fulan atau si Badrun telah menemukan pintu taubatnya masing-masing dengan jalan yang berbeda. Badrun, melalui cinta… si Fulan melalui terbukanya satu pintu meski sedang bermaksiat

…dan aku, melalui seseorang…yang akan kukenang dalam diamku bersama-NYA…ros





Naskah by Gadiz (Original by gadiz ~Ketika Rasa Sebatas Mata Memandang Sudut Jalan… ~)
~ Aku datang pada-NYA dalam keresahanku tentang siapa aku...
    Memohon cinta-Nya dan cinta para pencinta-Nya...
~ Aku datang pada-NYA dalam kebahagianku mendapati sejatinya aku...
   Memohon Ridho-Nya dan keteguhan hati...Sekiranya aku adalah Muslimah Mutadayyin (Insya Allah)


••©••®••»»g4d1$••ap1««••®••©••™ simplylife

Kisah Cinta karena Allah… ” Maaf…tak ada sedih di sini…” 

Sabtu, 19 Maret 2011

" Maaf...tak ada sedih di sini..."



Bismillah….

Ya Allah, aku mohon cinta Kepada-Mu, Cinta orang yang mencintai-Mu,
Cinta akan perbuatan yang mendekatkan kami akan cinta-Mu…


Ya Allah, karuniakanlah padaku apa yang aku inginkan
dan jadikanlah karunia itu sebagai kekuatan bagi diriku terhadap apa yang Engkau cintai…


Apa yang telah aku miliki dari pemberian-Mu yang aku inginkan,
jadikanlah itu sebagai pemenuhan hajat hidupku yang Engkau ridhai…

Dulu, aku menangis… Beberapa bulan yang lalu juga aku menangis…Kemarin pun aku masih menangis…


Aku menangis karena perasaan dan insting alamiku terhimpit badai. Dan, aku…hanya menangis. Bak anak kecil merengek di atas sajadah. Meminta pertolongan dan kelapangan dada. Namun, belum kunjung datang. Mungkin nanti jika tiba waktunya. Kapan ? Aku terus bertanya dalam hati. Serasa do’a ku tidak terjawab. Tapi sungguh bodohnya aku, jika terus berpikiran seperti itu.

Aku mencoba meyakinkan diri, seperti Nabi saw bersabda ” musibah, kesedihan dan kesulitan, apapun yang menimpa seorang muslim akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya (HR. Bukhari, dari ‘Aisyah. ra)”. Dari sana, aku memahami, bahwa Allah mencintai umatnya dengan banyak jalan. Musibah tidak selamanya kemurkaan Allah. Mungkin Allah sedang akan menaikkan statusnya. Dan apabila muslim bersabar, janji Allah adalah Surga. Aku lega dengan janji Allah itu. aku manusia, tempatnya salah dan khilaf. Dan aku manusia yang punya dosa.

Muslim? sudahkah saya?

Itu pertanyaanku selanjutnya. Insya Allah, aku seorang muslim dan saat ini sedang berusaha mendapat cinta Allah. Tinggal bagaimana aku menjalani SABAR untuk memenuhi janji Allah.

Dan aku…masih saja terus menangis…

Tak seperti jalan tol yang mulus dan lurus, perjalanan menuju sabar itu terasa sangat sulit. Hanya doa dan tangisan yang membuatku lega. Aku menangis karena kehilangan sesuatu. Cinta dari orang yang ingin mencintai-Nya dan orang yang sudah mencintai-Nya.

Sejenak, ketika melintasi pekuburan islam, saat menuju lokasi tempatku mencari nafkah, serasa ada angin segar yang bertiup dikepalaku. Pikiranku berubah jernih, dan dalam hati berkata. “Untuk apa aku menangis? apakah untuk orang-orang yang telah meninggalkanku? atau untuk orang-orang yang telah mengkhianati cintaku? ataukah sahabat yang berpura2 baik namun berniat menusuk hati hingga mematikan rasaku?”

Tak ada gunanya, semua akan meninggalkanku pada akhirnya. Jika tidak sekarang, maka nanti. Lalu aku pun akan meniggalkan mereka. Hingga akhirnya aku tetap akan sendiri. Hanya Allah tempat kesudahan yang terbaik.

Berhentilah menangis…hanya karena masalah perasaan… Aku jadi teringat Kisah Islam di Andalusia, yang hancur hanya karena tangisan seseorang yang ditinggal kekasihnya. Astagfirullahaladzim… jadikan semua itu menjadi Kisah Cinta karena Allah… 

Lalu…kemarin, hari ini dan malam ini pun aku kembali menangis…

Tapi, ada yang beda dengan tangisanku kali ini… Aku menangis karena Allah sungguh membuatku merasa nyaman ketika bersamanya. Dalam sujudku, aku merasa Allah telah memberiku jawaban. Hari ini aku menangis, bukan karena sang pujaan sudah tak ada. Hari aku menangis karena meminta Cinta-Nya.

Jika ada yang hendak membuat ku sedih, maka kukatakan, ” Maaf…sudah tak ada sedih lagi di sini.”

“Ya Tuhanku, Jika Engkau mengambil sesuatu dariku, maka kosongkanlah waktu serta pikiranku darinya, hingga aku bisa melakukan apa yang Engkau Cintai”

dipenutup curhatku kali ini aku akan membagikan sesuatu:

” Dua kata ringan di lida (diucapkan), berat di timbangan (banyak pahalanya), dan keduanya disukai oleh Yang Maha Pengasih yaitu; Subhanallah wa bihamdihi, Subhanallah al-’Azhim (Mahasuci Allah dan puji-pujian bagi-Nya, Mahasuci Allah Yang Mahabesar).”~HR. Buhkaari Muslim dari Abi Hurairah~

Seorang tabi’in1 mengatakan sebuah kalimat yang indah, “Aku mengetahui kapan Allah Ridha padaku.” Kapan?. Ia menjawab, ” saat aku mengucapkan Subhanallah wa bihamdihi, Subhanallah al-’Azhim. Keduanya disukai oleh Allah Yang Maha Pengasih. Allah memberikanku taufik untuk mengucapkannya. Ia pun Ridha kepadaku. Kalau tidak, mengapa Ia memberikanku Taufik untuk mengucapkannya?”
===
Aku diberi kesempatan untuk dapat mengetahui hal itu, mungkinkah ini juga Taufik dari Allah agar aku mengucapkannya? Insya Allah. Semoga kita semua dapat mengucapkannya dengan ikhlas dan mendapat ridha-Nya. Amin.

*Tak ada niat untuk mengajar…karena aku bukanlah guru

*Tak ada niat untuk pengajak…karena aku bukalah penyeru

*aku hanya membagi cerita…karena aku manusia yang penuh kisah*

semoga bermanfaat…^_^



Naskah by Gadiz (Doa Tabi-in disadur dari sumber “Suara Hati”)

••©••®••»»g4d1$••ap1««••®••©••™ simplylife

Note :1.Tabi’in, artinya pengikut, adalah orang Islam awal yang masa hidupnya setelah para Sahabat Nabi dan tidak mengalami masa hidup Nabi Muhammad. Usianya tentu saja lebih muda dari Sahabat Nabi bahkan ada yang masih anak-anak atau remaja pada masa Sahabat masih hidup.

Minggu, 13 Maret 2011

” Kisah Cinta Karena Allah…”

Bismillah…


Beberapa hari ini, aku kembali mengalami perasaan yang sebenarnya sudah tidak ingin aku alami. Berada dipersimpangan cinta, dan menunggu antara “iya” dan “tidak” …perasaanku serasa diangkat namun sekejap saja bisa berubah hancur karena dibuang dari atas lantai 10. Tapi aku juga berusaha menahan, berlapang dada dan selalu mengingat bahwa aku sedang ingin menuju ke satu titik, dan untuk menggapai itu, inilah yang harus aku lalui. Aku tersadar bahwa setiap fase kehidupan telah aku lalui, yang tersulit dalam hubungan antara perasaan telah menempaku menjadi perempuan yang menganggap airmata itu adalah teman atau refleksi dari suatu gejolak hati saja yang akan berhenti ketika kita tersadar bahwa ini akan berkahir. Dan inilah konsekuensi yang harus diterima setiap pencinta, selalu ada dua pilihan antara sakit atau bahagia dan iya atau tidak.

Diantar gejolak sedih dan tersadar Allah berperan dalam kondisiku ini, aku berusaha menerima dan mengingat semua kata-kata orang yang notabene sedikit banyak membuat hidupku berubah menjadi perempuan yang tidak hanya sekedar menyandang “islam KTP”, meski sebelumnya memang aku juga sudah menjalankan ibadah (dalam kategori sangat standar -sholat-). Ikhlaslah, jadilah manusia yang bersyukur, karena sesungguhnya Allah yang Maha mengetahui keadaan kita. Jadi apapun yang kita alami Allah sungguh mengetahui sekecil apapun itu termasuk apa yang ada dihati kita. Dan dalam hati aku ingin, hanya ada kata “bahagia” apapun kejadiannya. Ikhlas.

Aku terus mencari, sesuatu yang bisa membuatku semakin paham keadaan orang yang aku sayangi. Dan akhirnya, sungguh, jika kita mencari kebaikan maka Allah akan menunjukkan jalannya.

Aku menemukan sebuah buku lama, yang didalamnya banyak sekali kisah cinta yang akhirnya berakhir dengan Cinta Karena Allah. Aku akan membagi salah satu kisahnya nyata diantaranya :

**

Sepasang kekasih semasa perkuliahan yang mendapat ridho dari Allah. Ketika hubungan mereka semakin lengket, Allah memainkan kehendaknya kepada sang Pria. Setelah lama berjalan, suatu saat dia berubah menjadi alim dan berusaha untuk taat pada agama. Ia berterus terang kepada kekasihnya, “saya sangat mencintaimu dan tidak bisa meninggalkanmu, namun saat ini aku mulai bertaqarrub (mendekat) kepada Allah. Aku tidak bisa menyatukan dua kekasih saat ini. Tunggulah aku sampai apa yang menjadi kewajibanku terselesaikan. Setelah itu Insya Allah aku akan melamarmu. Aku melihat dirimu sangat cocok denganku. Aku telah mengambil keputusan. Saat ini, aku akan benar-benar menghentikan hubunganku denganmu. Jika Allah berkehendak (kita berjodoh), maka engkau pasti akan menjadi Istriku.
Ternyata setelah berpa lama meninggalkan kekasihnya, akhirnya sang kekasih bener-benar menjadi istrinya, dan sang pria pun melaksanakan segala apa yang pernah diucapkannya. Kemudian dengan lembut berkata kepada istrinya. “Jika Rasulullah mempunyai Khadijah.ra, maka aku memiliki engkau. Kita telah menaati Tuhan kita, Dia pun telah mengganti hubungan yang telah terputus dengan kebahagian, kesenangan dan cinta.

Aku sangat tersentuh membacanya, jika saja orang kita sayang berkata jujur, maka kesetiaan akan teruji disana. Diam sungguh indah pada saat yang tepat, namun ungkapan pun sangat diperlukan untuk memastikan jika yang akan diam karena Allah ini, menyimpan rasa untuk diri kita.

Saat ini sungguh tak ada yang mampu melihat atau merasa apa yang sedang aku alami. Hanya Allah yang tahu betapa rasa yang Dia titipkan padaku ini untuk seseorang membuat aku menjadi dekat padaNya. Aku serasa ingin menjadi dirinya, ingin merasa nikmat apa yang dia rasa dan ketenangan seperti apa yang dia rasa atau berkah apa yang dia rasa ketika begitu dekat denganNya. Selain, berkah yang saat ini aku rasakan yaitu kasih sayang orang tua, kesehatan dan rezeki. Apa beda antara perasaan antara sebelum dekat DenganNya dan setelah dekat denganNya.

Jika bisa aku berkata, “aku mencintaimu, aku menyayangimu, namun saat ini aku pun sedang dekat dan mengejar cintaNya. Dalam waktu yang bersamaan aku tak bisa mencintai kalian. Maka biarkan kupastikan Cintaku padaNya dulu tak tergoyahkan, setelah itu akan kutunggu cintamu jika Allah merestui kita.”

Dan seandainya pun dia berkata, ” saat ini, kau adalah humairahku, maka biarkan aku bersama Dia dulu, karena aku tak bisa membagi waktuku saat ini antara kau dan Dia. Maka tunggulahlah karena aku akan diam, dan jika waktunya tiba Allah merestui kita, maka aku akan datang menjemputmu. JAGALAH RASAMU UNTUKKU DAN AKUPUN SEBALIKNYA.”

Wahai Tuhan, aku tidak akan meninggalkan pintuMu.

Dan tidak akan berusaha menggapai pintu lain selain pintuMu.

Aku akan menenun baju keridhaanMu.

Sungguh aku sangat tersanjung telah menjadi salah satu hambaMu.

Aku berbisik lirih dalam keheningan subuh.

Saat dikatakan siapa TuhanMu?

Tuhanku adalah Sang Pencipta Alam.

Aku sungguh sangat terhormat telah menjadi salah satu hambaNya.

Tuhanku adalah Yang Menerbitkan Fajar.

Aku tidak akan berusaha menggapai pintu lain selain pintuMu (dari Hasan bin Tsabit)




Naskah by Gadiz
http://fiksi.kompasiana.com/prosa/2011/03/13/kisah-cinta-karena-allah/

••©••®••»»g4d1$••ap1««••®••©••™ simplylife

Sabtu, 12 Maret 2011

Sabtu, 26 Februari 2011

"...Pecahan kaca biasa... ros "



Beberapa bulan yang lalu, aku mengenalmu. Secara tidak sengaja, didunia yang kata orang penuh kebohongan. Aku tidak yakin dengan kata orang. Aku punya penilaian sendiri. Kebohongan bukan dari dunianya tapi dari sosok yang berada di dunia itu sendiri. Jika disana ada sosok "kebohongan" berarti disana pula ada sosok "kejujuran".

Ketika itu, aku melihat sosokmu sebagai pecahan kaca biasa. Dan aku pun sama sepertimu. Karena itu, aku berfikir, persamaan itu bisa menyatukan cermin yang retak, layaknya manusia dari ketidaksempurnaan.

Kata orang, sangat bodoh jika terlalu instan jatuh cinta pada orang yang tidak kita kenal dan dari dunia yang tidak nyata pula.

Sekali lagi itu kata orang,,,menurutku tidak. Jatuh cinta secara instan itu adalah kejujurannya. Ketika seseorang belum mengenal kelebihan dari orang yang dicintainya itu lebih baik ketimbang mencintai seseorang setelah kita tahu kelebihan apa yang ada padanya. Dan keyakinanku adalah, cinta itu tak akan menuntut sebuah tempat yang istimewa atau kepada seseorang yang hebat untuk mendarat. Cinta itu tak terhalang dunia.

Aku, jatuh cinta kepada pecahan kaca biasa.

Namun ternyata, perlahan...penilaianku sedikit terpatahkan seiringnya waktu. Orang yang kucintai secara instan ini bak berkepribadian ganda.

Pribadi yang satu memiliki pisau yang siap menikam dengan kalimat serta jiwa dinginnya. Sementara pribadi lainnya adalah kehangatan dan kerenyahan jiwa yang siap diberikan kepada orang" yang membutuhkan. Entah aslimu yang mana.

Namun aku tetap bertahan diantara pribadi itu..karena aku tahu, dari kepribadianmu itu...aku mengetahui segala kekuranganku...

Aku disini..melihatmu..menunggumu... hingga Lambat laun...aku terperangah bahwa kau ternyata bukan pecahan kaca biasa...kau bak permata yang diinginkan banyak orang...gabungan 2 sisimu itu membuatmu berbinar diantara yang lainnya...

Aku tersungkur jauh...tak percaya...

Dengan kenyataan itu pula...aku tahu, pecahan kaca biasa tak mungkin pernah menyatu dengan permata dalam bingkai cermin. Aku menangis...

Dan mengetahui bahwa, orang yang sempat berbisik ditelingaku ini tentang cintanya ternyata punya cinta untuk yang lain...

Perih ku semakin menjadi dengan mengetahui banyaknya hati yang menunggu balasan darimu...bukan hanya diriku, tapi ada dirinya...dirinya dan dirinya

Kau tahu...aku biasa berkata dalam hati, kenapa tulisan yang kubuat tak pernah sekalipun menang jika ku ikutkan dalam sayembara... dan juga bertanya, kenapa ketika kau membaca tulisanku, kau sering merasa sedih ? bahkan menurut perkataanmu, kau pernah menangis...

Kini kudapatkan jawabannya...

Ketulusan...didalam tulisan yang ku ikutkan sayembara itu tak ada jiwaku di dalamnya... tapi saat bercerita tentangmu, duniaku seakan tertumpa hanya untukmu...

Mungkin ini yang dinamakan karena Allah...

Aku tak mengingikan permata itu...

yang kuinginkan hanyalah pecahan kaca biasaku kembali padaku...

Tapi...kini kurasa jauh dan sulit...

Entah aku harus percaya atau tidak...

Entah penilaianku harus berubah atau tidak...

Bahwa cinta didunia yang tidak nyata ini adalah kebohongan dan kebodohan...

Aku bingung...pecahan kaca biasaku hilang entah kemana...

apakah segalanya memang harus berakhir...?

Aku yakin...jika cintaku CINTA SEJATI, maka setelah ini aku takkan lagi bertanya kenapa cinta datang, kapan dimulainya dan bagaimana ia menjalankan misinya menabur benih...melainkan keyakinanku bahwa CINTA SEJATIKU hanya akan memutuskan atau memilih, untuk mengakhiri sesuatu sebagai awal...

Demi CINTA SEJATIKU...aku mohon akhiri diammu...dan beritahu aku,,,apa kau masih pecahan kaca biasaku...? atau kau telah jadi permata bagi dia...ros

Senin, 14 Februari 2011

" Bidadari dalam bayangan....ros "


Aku melihat sebuah rumah indah disana, dikelilingi kebun2 buah dan parit2 kecil yang dialiri air yang sangat jernih. Sebenarnya fisik rumah itu tidak terlalu bagus tapi melihatnya seperti damai dan sejuk. Apalagi ketika disinari cahaya matahari, rumah itu benar2 seperti dalam dongeng. Aku berjalan mendekatinya, semakin mendekat, rumah itu semakin nampak sangat terawat meski sangat sederhana. "oh, seperti mimpi. Ini rumah yang kuimpikan."

Aku menjajaki satu persatu anak tangga yang terbuat dari kayu, dan... oh, ada satu anak tangga yang agak sedikit lapuk tapi masih kuat untuk menanggung beban tubuhku ketika menginjaknya. Lapuknya itu mungkin saja akibat binatang kecil yang tak terlihat oleh penghuninya. Mungkin nanti akan kuberitahu dia jika bertemu nanti, kalau rumahnya ada yang terlewatkan untuk dirawat.

Tepat didepan pintu, kusempatkan untuk melihat2 dulu, apakah ada penghuninya atau tidak. Jendelanya tertutup gorden berwarna biru laut, dan lampunya menyala. Pasti ada orang disana. Tak sabar rasanya ingin bertemu pemilik rumah ini. Semoga saja aku diijinkan masuk dan dapat berisitrahat sejenak. Akhirnya, aku memberanikan diri untuk mengetuk pintu. Hingga berkali2, barulah pemiliknya membuka pintu untukku.

"Ah, ini pasti sang pemilik rumah," tuturku dalam hati. Senyumnya sungguh menawan, tuturnya pun serasa angin segar yang membelai jiwaku saat dia mengucapkan salam. Aku membalasnya.

"Maaf, aku tersesat. Disini banyak rumah, tapi kulihat hanya rumahmu yang berbeda. Jadi aku putuskan untuk kesini saja.

"Kenapa kau memilih rumahku," tanya pemilik rumah.

"Entahlah, mata dan hatiku menginginkan aku untuk menuju ke sini. Maafkan aku.

"Tidak apa, masuklah."

Itu adalah kalimat yang aku tunggu2 sejak tadi.

Tak kusia2kan waktu untuk lebih lama berada diluar. Aku mengikuti pemilik rumah dari belakang. Sesekali angin menghantam tubuhku dengan lembut, mengiringi langkahku, dan seakan bernyanyi di telingaku. Membuatku sedikit merinding. Seperti nyanyian puja kepada Sang Pencipta.

Setiba didalam rumah sang pemilik mempersilahkan aku duduk, lalu menyuguhkan minuman hangat. Hmm, minuman ini rasanya lezat sekali. Baru hari ini aku menemukan minuman seperti ini. Sangat menenangkan.

"Terima kasih sudah mempersilahkan aku masuk dan menikmati secangkir minuman hangat ini."

"Iya," jawab pemilik rumah singkat dengan senyuman khasnya yang sejak tadi telah ia tebar.

Kami berbicara banyak. Nampaknya pemilik rumah sangat ramah. Aku sangat senang sekali.

Namun, disela2 percakapan kami, aku dikejutkan dengan seorang wanita cantik yang tersenyum padaku di sudut salah satu ruang di rumah ini. Tapi, ia hanya nampak seperti bayangan.

"Maaf, jika aku lancang bertanya. Apakah dia istrimu?"

Pemilik rumah tersenyum lagi. "Kau pasti sedang melihat wanita itu. Dia salah satu bidadariku."

"Bidadari?" tanyaku. "Tapi dia hanya bayangan."

"Dia memang hanya bayangan. Kau tahu, rumah ini sangat istimewa. Rumah ini akan menampakkan siapa saja yang memikirkan aku dan yang aku pikirkan."

"Maksudnya?"

"Iya, rumah ini akan memperlihatkan getaran hatiku kepada seseorang dan getaran hati orang itu kepadaku. Dan yang kau lihat tadi itu adalah getaran hatiku padanya."

"Tapi, bagaimana bisa? bayangan itu..."

"Memang, bidadariku itu hanya akan nyata di rumah ini jika getaranku menyatu dengan getaran hatinya."

"Tapi, kenapa kau tidak menyatukan getaranmu?"

"Getaranku untuknya, namun getaran bidadariku telah menyatu dengan pemilik getaran yang lainnya."

=========

2 hari berlalu setelah rumah dan percakapan tentang bidadari itu. Aku kembali ke rumah itu lagi. Dan si pemilik rumah itu tetap menyambutku seperti beberapa hari yang lalu. Tak ada yang berubah. Minuman dan senyumnya serta kalimat2 penyejuknya. Aku seperti ketagihan akan semua hal itu. Seperti doping saja yang membuatku semangat. Tapi, ada hal yang kurasa bertambah. Wanita yang disebut bidadari itu semakin bertambah. "Ya Tuhan, Begitu banyak bidadari yang tengah menggetarkan hati untuknya. Dan tak satupun dibalasnya," lirihku dalam hati. Dan tanpa aku sadari, ada perasaan yang tiba2 berubah padaku. Jantungku seperti dihantam palu. Apa aku juga mulai seperti pada bidadari itu?

Kenapa, wanita itu kau sebut bidadari?" tanyaku.

"Karena kelembutan dan pengetahuaanya."

"Pengetahuan apa?"

"Tentang Qalam2 Allah."

"Begitu ya."

=============

Percakapan kami usai. dan sepanjang perjalan pulang, aku terus memikirkan pemilik rumah dan kalimat2nya. Bidadari. Sekali lagi jantungku berdetak keras. Mungkin kan aku akan menjadi seorang bidadari juga didalam rumah itu? Tapi...meski bisa, mungkin hanya akan jadi bayangan saja selamanya.

Hari2 berikutnya aku datang lagi dan tetapa sama, yang berubah hanya jumlah bidadari itu. Bidadari banyangan. Dan dengan segala keberanian aku bertanya.

"Aku menyukaimu, tapi kenapa bayanganku tidak ada disana?"

Pemilik rumah hanya tersenyum, tapi kali ini sedikit berbeda. "Mungkin, rumah ini menganggap kau tidak sama dengan yang lainnya."

Hingga suatu ketika saat baru saja pulang dari rumah itu, aku melamun sepanjang perjalanan. Kenapa bayanganku tak nampak di rumah itu. aku menyukai pemilik rumah itu.

Aku berhenti di tepi jalan dan terus saja berpikir tentang banyangan itu. Hingga tiba2 seseorang menepuk pundakku dari belakang. Seorang lelaki tua yang berpakaian compang camping dan tubuhnya kelihatan kotor. Sangat lusuh. Dia menengadahkan telapak tangannya seraya berkata, "Berikan uangmu. Aku lapar dan belum makan."

Perihal bayangan itu tiba2 hilang berganti kaget. "Bapak...belum makan?"

"Iya," jawab bapak itu.

Aku merogoh kantung celanaku dan kukeluarkan isinya. Setelah kulihat, ternyata uangku tinggal 5ribu saja. "Ah, maaf bapak, apakah ini cukup. Yang aku punya hanya segini."

"Kau ikhlas?"

"Ah, tentu saja. Jika tidak, mana mungkin aku keluarkan."

"Baiklah kalau begitu itu cukup. Tapi, kakiku sudah lelah. aku tidak mampu lagi berjalan untuk mencari makan. Apakah kau bisa menolongku untuk membelikan aku makanan?"

Ahh...Orang tua ini banyak maunya, dalam hatiku. Aku lalu menengok kanan kiri. Hmm, baiklah, menolong jangan setelah-setengah. Kebetulan ujung jalan ini ada warung makan. "Baiklah, bapak . Bapak menepi ke sana dulu. Aku akan membelikan bapak makanan."

========

Aku memandangi bapak tua yang duduk di sebelahu. Makannya sangat lahap. Sepertinya dia benar2 kelaparan. Hmm, senang melihatnya.

"Alhamdulillah. Terima kasih, nak," ucap bapak itu setelah makanannya telah dia santap hingga tak satu butir nasipun sisa.

"Iya, sama2."

"Kamu tadi sedang melamun di tepi jalan. Ada apa?"

"Oh, itu. tidak ada apa2 kok, pak?"

"Hmm...Baiklah kalau begitu. Bapak Pamit dulu. Ingin mencari rezeki selanjutnya.

"Iya," aku tersenyum sambil mengangguk.

Bapak itu beranjak dari balai2 di bahu jalan. Sebelum dia bener2 menghilang dari hadapanku, bapak itu kembali berbalik arah dan berdiri tepat dihadapanku.

"Loh, bapak kenapa balik lagi?"

"Jangan pernah berpikir untuk menjadi orang lain. Jangan pernah berpikir bahwa menjadi orang lain akan membuatmu senang. Jadi dirimu yang sekarang dan orang akan menganggapmu bidadari meski dari sisi yang berbeda."

"Maksud, bapak?"

"Cinta yang menjadikanmu orang lain tidak akan berguna. Berubahlah dengan panggilan hati dan jiwamu, maka kau tidak akan menjadi orang lain. Oh ya, satu lagi. Kau tak perlu menjadi bidadari hanya untuk mendapatkan cinta."

~~~~~happy rosvalentine~~~~~
 
 



Sabtu, 29 Januari 2011

"...dan sayang itu... selalu...ros"

"...t'lah kulakukan yang kubisa...mencoba memberi dan memahamimu....
jika kini kulelah, bukan karena sayangku t'lah habis...bukan juga karena waktuku tak ada lagi untuk memberimu..."

"aku lelah dari tidur panjangku...lelah dari imajinasi mayaku..."

"jika kini ku lelah, bukan karena aku tak sanggup bertahan...bukan juga karena hati yang t'lah berubah arah..."
"aku lelah dari ketidakmampuan tanganku untuk menggapaimu...ketidakmampuan rasaku untuk menyentuhmu jiwamu..."

aku, bukan bidadari terluka yang membutuhkan seribu janji untuk tetap bertahan...
bukan juga rangkaian puisi indah menyayat hati ketika terbaca...
bukan seorang Aisyiah ataupun laut tanpa gejolak...

aku tidak menanti seorang pangeran...
bukan juga seorang jutawan...
bukan yang sempurnah ataupun sang pujaan...

aku hanya seorang gadis yang menanti seorang imam yang tidak sempurnah....
untuk melengkapi ketidaksempurnaanku jua...agar mampu berucap, "Ya Allah...jadikan ketidaksempurnaan kami sebagai pelengkap kesadaran, bahwa hanya Kaulah yang Maha Sempurnah..."

banyak hal kupahami dari keadaan ini...dan darimu...
bahwa air mata dan kesedihan terlalu berharga untuk disandingkan dengan duniawi...
dan bahwa kejujuran bukanlah seberapa banyak kau mengeluarkan kata2 atau kalimat keyakinan...melainkan seberapa kuat kau meyakinkan hatimu..

menghargai dan menjaga...meski tak berkehendak...

"...dan, jika kini aku lelah...bukan karena kejujuran itu t'lah hilang...
melainkan rasa sayang itu sendiri t'lah memilih diam...ros"

Jumat, 21 Januari 2011

Batas Harapku...ros

Di akhir garis, pada sebuah batas, menanti sesuatu yang berujung penat. 
Akan datang... akan nampak… dari sebuah kegelisahan yang tak jelas.
Hal yang berulang namun tak pasti. Kehangatan yang berujung kebekuan. Kenyataan yang menampar segala harapku dan memaksaku untuk tak terlelap oleh senyummu…ros
=======================================================

Benar jika aku ingin membuat dinding yang tinggi, agar tak ada celah untuk melihatmu. Namun tiap kali itu pula kau datang menghancurkan kembali keinginan itu. Mungkin tekadku tidak sekuat sayangku.
Kau datang dan seolah memberi sedikit kehangatan untukku.

Tapi kau tahu…??? Tiap derajat kehangatan yang kau berikan, saat itu pula kenyataan menghantam dari kutub yang berlawanan yang memberiku dingin dan membuat tangisku beku dalam doa panjang…

“jika rasa ini membuatku dewasa, maka biarkan sakit ini bersemayam… Jika sakit ini adalah jawaban atas pengampunan dari-Mu, maka biarkan aku menikmatinya…”

Kau, t’lah memilihnya…
Ia pun, t’lah memilihmu…

Aku sadar akan ketetapan-Nya, bahwa terkadang, Dia tidak memberi apa yang kita inginkan tapi memberikan apa yang kita butuhkan…

Mungkin sudah saatnya…. Kau, menjadi hal yang kulakukan sebelumnya…
Menikmati tawa tanpa harus mendengar suaramu…
Melihatmu hanya dengan menutup mataku…
Dan mereka-reka lakumu...

Mungkin yang kau lakukan padaku baik…tapi, yang harus kau tahu…yang baik itu belum tentu BENAR, maka lakukanlah yang BENAR, karena yang benar itu sudah pasti baik…

Lakukan satu hal kebenaran untukku…
Jangan berusaha untuk melupakan aku…
Simpan aku pada sebuah kotak kecil, tempatkan disudut pada salah satu ruang dihatimu…
Yang kelak bisa kau buka dan mengenangku kembali…bahwa, aku seorang gadis yang menitipkan sebuah rasa padamu…

Jumat, 07 Januari 2011

Cinta Tak Mengenal Syarat...



Ada kalanya aku ingin terlepas dari bayanganmu…
Ada kalanya aku menikmatinya meski sangat sakit, serasa terhunus sesuatu yang tajam…

Ya, tak ada yang mengerti rasa itu selain diriku sendiri. Rasa penyesalan, rasa rindu yang berkecamuk dan tak kunjung reda. Semakin ku halau semakin kuat menerjang.

Aku tahu, kau akan sedih melihatku seperti ini, serasa tak bernyawa namun masih hidup menanggung penyesalan melepasmu pergi.

My dear pitpit…

Bertanyalah kenapa aku menyayangimu…

Kalimat itu belum pernah terlontar keluar dari mulutmu, dan sekarang aku ingin memberitahumu meski kau tak kan pernah sempat lagi untuk bertanya…

Aku menyayangimu karena keikhlasanmu menyayangiku tanpa syarat…

Kau tak sedetikpun merubah apa yang ada pada diriku…

Mungkin kau lebih paham dari orang-orang yang mengerti akan “perubahan” … perubahan yang hanya akan berdampak rasa yang tidak tulus. Rasa yang ketika bercampur dengan syarat maka bukan cinta tapi perjajianlah yang terjadi dan dalam cinta itu tidak mengenal adanya perjanjian.

Karena, sungguh…yang berhak mencintai dengan syarat itu hanya Allah kepada umatnya.

Kau paham bahwa segala kebaikan yang terlihat akan dengan sendirinya mengubah tanpa meminta.

Kau tidak pernah mencari kesempurnaan padaku, karena kau tahu kekurangan dan yang saling melengkapilah adalah sosok dari kesempurnaan manusia. Kau tahu bahwa kesempurnaan itu takkan pernah didapati selagi gelarmu adalah “manusia biasa”.

Aku sering mencoba mengkhianati perasaanku sendiri, berpaling darimu, mencari sosok yang lain, mencoba memberikan rasa yang ada padamu itu ke orang lain. Berbicara tentang cinta, sayang, rindu dan basa basi lainnya. Tapi yang kudapat hanyalah perasaan yang semakin menyiksa.

Yang kudapati hanyalah orang-orang yang menuntutku berubah dan memuaskan keinginannya. Orang-orang yang menilai seseorang dari casingnya saja. Orang-orang yang merasa dirinya mampu mengetahui segala kebaikan untuk manusia tetapi lupa bahwa Allah maha Berkendak, Dia yg mampu merubah seseorang menurut yang Dia kehendaki. So, berdoa lah padaNya untuk merubah seseorang yang kau kehendaki dan menjadi kehendakNya pula.

Begitulah mungkin terkadang, semakin banyak hal yang ingin kita rubah dari seseorang maka semakin sering kekurangan kita terlihat oleh orang lain dan kesalahan itu muncul pada diri kita sendiri.

Dan, aku menyayangimu…selalu.

Sabtu, 01 Januari 2011

Aku Sang Mawar Biru...

Tanpa sengaja, tiba-tiba, kebetulan, atau apa saja yang melambangkan kalau semua terjadi secara bersamaan tanpa ada rencana, keinginan sebelumnya atau janjian. Kurang lebih 3 bulan lalu, saat itu banyak berkecamuk di hati antara marah, rindu, pelampiasan, pertemuan baru, kehilangan, keinginan, harapan, sesuatu yg tak terkatakan,, menjadi satu. Entah itu ada hubungannya atau tidak tapi yang jelas, duniaku berubah menjadi biru...so feeling blue...

Blog yang berwarna biru, gambar profil dengan background biru wara wiri di facebook, lalu entah dari mana mataku langsung jatuh cinta pada bunga mawar berwarna biru.

FAKTA tentang Bunga Mawar Biru....

Bunga mawar jenis ini ternyata memang benar ada, bukan imajinasi atau khayalan alias bohongan, meski dia lahir dari imajinasi seorang peneliti yang mengagumi keindahan mawar.

Pada tahun 2004 oleh perusahaan Jepang dan Australia bekerja sama menciptakan Mawar Biru dengan teknik Rekaya Genetik (Suntory and Florigene).

Bunga mawar biru yang berasal dari proses genetika, yaitu diambilnya sebuah gen yang disebut gen delphinidin. Gen ini merupakan gen pembawa sifat berwarna biru. Gen ini diambil dari bunga petunia yang memiliki keanekaragaman warna dan sangat indah.

Dalam proses ini, gen pembawa sifat biru lebih di tonjolkan sehingga sifat dasar warna lain dalam pencangkokan berkurang.
Dalam riset yang dilakukan para ahli pun, membutuhkan waktu yang sangat lama sampai 15 tahun untuk bisa menghasilkan rekayasa genetika seindah ini.
SELAIN itu, mawar biru juga punya arti tersendiri. Bunga mawar biru memang sangat cantik, susah didapat dan mempunyai misteri sendiri...tentang sesuatu yang diinginkan namun sulit untuk diraih...

sesuai dengan kodrat penciptaannya yang amat sulit untuk hadir ke dunia, bunga mawar biru pun mempunyai filosofi makna yang sangat sulit ditemukan dalam realitas kehidupan...sebuah kasih sayang, kesetiaan dan ketulusan.

kasih sayang kepada semua orang di dekatnya...mencintai mereka dan siap berbagi apa saja dalam kebaikan dengan tulus tanpa mengharapkan balasan...

Sebuah kesetiaan pun terangkai dalam indah makna bunga mawar biru...

Bunga mawar biru, bunga yang langka....sebuah kasih sayang, ketulusan dan kesetiaan pun seakan semakin menjadi sesuatu yang langka dan susah ditemukan...
kesetiaan ketulusan dari seorang sahabat...
yang bisa membaca kedalaman isi hati saudaranya sampai ke lubuk yang paling dalam...

Bunga yang indah, tidak setiap orang bisa meraih keindahan makna di balik bunga mawar biru..
bunga yang cantik, meneduhkan mata dan hati...
 
Mawar biru, pantas melambang diriku saat ini, dengan berbagai kecamuk perasaan, namun tak satupun jelas kutahu bahwa itu adalah kebenaran hati.
Cinta, sayang, rindu, benci, marah, keinginan, harapan, sesuatu tak terkatakan...adalah betul misteri yang tak satupun pasti aku mengerti.

Tentang kesetian...hanya yang terkasih yang mampu menjawab, hanya yang merasa yang mampu mengungkap...karena aku adalah yang tak mampu berkata.
Hingga, hal yang layak aku lepas...pun tak mampu aku lepas...
Hingga yang harus kukatakan..pun tak bisa aku katakan...

Kenapa? itu semua ada dalam diriku, tapi aku tak mampu menjawab...
Benarkah, hatiku berkata cinta?
Benarkan sayang? rindu? benci? marah? ataukah mungkin kebenaran hati itu adalah sesuatu yang tak terkatakan itu sendiri. Tak mampu terucap...sulit teraih....dan sulit dimengerti.


Statusbooks Indonesia