Jumat, 07 Januari 2011
Cinta Tak Mengenal Syarat...
Ada kalanya aku ingin terlepas dari bayanganmu…
Ada kalanya aku menikmatinya meski sangat sakit, serasa terhunus sesuatu yang tajam…
Ya, tak ada yang mengerti rasa itu selain diriku sendiri. Rasa penyesalan, rasa rindu yang berkecamuk dan tak kunjung reda. Semakin ku halau semakin kuat menerjang.
Aku tahu, kau akan sedih melihatku seperti ini, serasa tak bernyawa namun masih hidup menanggung penyesalan melepasmu pergi.
My dear pitpit…
Bertanyalah kenapa aku menyayangimu…
Kalimat itu belum pernah terlontar keluar dari mulutmu, dan sekarang aku ingin memberitahumu meski kau tak kan pernah sempat lagi untuk bertanya…
Aku menyayangimu karena keikhlasanmu menyayangiku tanpa syarat…
Kau tak sedetikpun merubah apa yang ada pada diriku…
Mungkin kau lebih paham dari orang-orang yang mengerti akan “perubahan” … perubahan yang hanya akan berdampak rasa yang tidak tulus. Rasa yang ketika bercampur dengan syarat maka bukan cinta tapi perjajianlah yang terjadi dan dalam cinta itu tidak mengenal adanya perjanjian.
Karena, sungguh…yang berhak mencintai dengan syarat itu hanya Allah kepada umatnya.
Kau paham bahwa segala kebaikan yang terlihat akan dengan sendirinya mengubah tanpa meminta.
Kau tidak pernah mencari kesempurnaan padaku, karena kau tahu kekurangan dan yang saling melengkapilah adalah sosok dari kesempurnaan manusia. Kau tahu bahwa kesempurnaan itu takkan pernah didapati selagi gelarmu adalah “manusia biasa”.
Aku sering mencoba mengkhianati perasaanku sendiri, berpaling darimu, mencari sosok yang lain, mencoba memberikan rasa yang ada padamu itu ke orang lain. Berbicara tentang cinta, sayang, rindu dan basa basi lainnya. Tapi yang kudapat hanyalah perasaan yang semakin menyiksa.
Yang kudapati hanyalah orang-orang yang menuntutku berubah dan memuaskan keinginannya. Orang-orang yang menilai seseorang dari casingnya saja. Orang-orang yang merasa dirinya mampu mengetahui segala kebaikan untuk manusia tetapi lupa bahwa Allah maha Berkendak, Dia yg mampu merubah seseorang menurut yang Dia kehendaki. So, berdoa lah padaNya untuk merubah seseorang yang kau kehendaki dan menjadi kehendakNya pula.
Begitulah mungkin terkadang, semakin banyak hal yang ingin kita rubah dari seseorang maka semakin sering kekurangan kita terlihat oleh orang lain dan kesalahan itu muncul pada diri kita sendiri.
Dan, aku menyayangimu…selalu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
emmm, semoga indah pada akhirnya ;)
semangatt buuu !!!
Posting Komentar