Di akhir garis, pada sebuah batas, menanti sesuatu yang berujung penat.
Akan datang... akan nampak… dari sebuah kegelisahan yang tak jelas.Hal yang berulang namun tak pasti. Kehangatan yang berujung kebekuan. Kenyataan yang menampar segala harapku dan memaksaku untuk tak terlelap oleh senyummu…=======================================================
Benar jika aku ingin membuat dinding yang tinggi, agar tak ada celah untuk melihatmu. Namun tiap kali itu pula kau datang menghancurkan kembali keinginan itu. Mungkin tekadku tidak sekuat sayangku.
Kau datang dan seolah memberi sedikit kehangatan untukku.
Tapi kau tahu…??? Tiap derajat kehangatan yang kau berikan, saat itu pula kenyataan menghantam dari kutub yang berlawanan yang memberiku dingin dan membuat tangisku beku dalam doa panjang…
“jika rasa ini membuatku dewasa, maka biarkan sakit ini bersemayam… Jika sakit ini adalah jawaban atas pengampunan dari-Mu, maka biarkan aku menikmatinya…”
Kau, t’lah memilihnya…
Ia pun, t’lah memilihmu…
Aku sadar akan ketetapan-Nya, bahwa terkadang, Dia tidak memberi apa yang kita inginkan tapi memberikan apa yang kita butuhkan…
Mungkin sudah saatnya…. Kau, menjadi hal yang kulakukan sebelumnya…
Menikmati tawa tanpa harus mendengar suaramu…
Melihatmu hanya dengan menutup mataku…
Dan mereka-reka lakumu...
Mungkin yang kau lakukan padaku baik…tapi, yang harus kau tahu…yang baik itu belum tentu BENAR, maka lakukanlah yang BENAR, karena yang benar itu sudah pasti baik…
Lakukan satu hal kebenaran untukku…
Jangan berusaha untuk melupakan aku…
Simpan aku pada sebuah kotak kecil, tempatkan disudut pada salah satu ruang dihatimu…
Yang kelak bisa kau buka dan mengenangku kembali…bahwa, aku seorang gadis yang menitipkan sebuah rasa padamu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar