rosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosros
Entri terbaru…

Jumat, 30 November 2012

☆☆☆☆ Tidak Ada Judul ☆☆☆☆



 〜★...ma, aku hanya bisa menangis
saat engkau meminta
untuk tanggalkan hatiku
ditempat yang dingin 
...dan biarkan membeku...
untuk orang yang saat ini kuinginkan menjadi imamku...

...mintalah,
maka akan kulakukan
tak ada sakit yang melebihi sedihmu
jika tuturmu tak kuindahkan... 

letihmu belum juga hilang... 
lalu, jika hatiku harus menangis demi senyummu...ku ikhlaskan 
...semoga Ridho Allah kudapatkan melalui itu... 
 
~♥A

Sabtu, 04 Agustus 2012

☆☆☆☆☆ Membuka Pintu Hati ☆☆☆☆☆

...bismillah...

" Esensi keberagamaan tidaklah ditentukan oleh banyaknya ruku dan sujud yang kita lakukan, tetapi pada seberapa besar kita mengasihi orang lain. Belajar mengasihi adalah sasaran kehidupan spritual."
Ulasan : 

Sekelompok orang yang baru saja meninggal mendapat kan diri mereka sedang berdiri di sebuah gerbang akhirat. Sambil menunggu pengadilan Ilahi, mereka mulai menanyai diri sendiri mengenai prilaku mereka di dunia. "Apakah aku dulu menjadi orang tua yang baik?" "Apakah aku berhasil mencapai sesuatu yang berharga dalam hidupku?" "apakah aku rajin beribadah sepanjang malam?" "Apakah aku rajin berbagi pada fakir miskin?" Dan akhirnya semua jiwa hanya akan dihadapkan pada satu pertanyaan, "Seberapa besar kamu dulu mengasihi?"
----------------------------

Mengasihi orang lain adalah langkah pertama dari perjalanan panjang masuk ke dalam diri. Perjalanan ke dalam diri memang tak mudah. Bukan sedikit yang telah mencoba namun menyerah. Kesibukan sehari-hari kadang jadi alasan utama. Tapi kita semua tahu, bukan itu penyebabnya, melainkan PINTU HATI kita yang tertutup, bahkan TERKUNCI. Membuat telinga tak mendengar dan mata tak melihat. Dan kita, tak akan pernah memulai perjalanan sebelum menemukan kunci pentingnya : CINTA dan KASIH SAYANG...!

Tanpa adanya rasa cinta pada sesama, pintu-pintu gerbang menuju kesadaran terdalam tak akan perna terbuka. Bahkan Agama-agama didunia sekalipun hanya memiliki pesan tunggal : KASIH SAYANG...!
bahkan Allah pun selalu di citrakan sebagai YANG MAHA PENGASIH dan MAHA PENYAYANG...! dengan bahasa yang berbeda semua agama selalu mengatakan : " sayangilah orang lain...! Kita belum mampu beriman sebelum mampu menyayangi orang lain sebagaimana kita menyayangi diri sendiri...!

Bukankan kalimat itu sangat besar maknanya?! bahwa kemajuan spritual kita tidak diukur dari banyaknya ruku dan sujud, melainkan pada seberapa besar kita mampu mengasihi orang lain. belajar mengasihi adalah sasaran kehidupan spiritual...

Pepatah bijak mengatakan : "ketika kamu melihat dirimu tidak berbeda dari orang lain, ketika kamu merasakan apa yang mereka rasakan...lalu, siapa yang bisa kamu sakiti???"

inilah cara menumbuhkan cinta. Kita semua sama, karena itu jangan pernah menilai orang dari penampilan fisiknya. TUBUH bukanlah diri kita yang sebenarnya tetapi hanya sekedar "sangkutan" dari JIWA. Ya, Jiwa... itulah esensi manusia sejati...

"...yang penting bukan seberapa besar yang kita perbuat, melainkan seberapa besar cinta kasih yang kita sertakan dalam perbuatan kita...."  (Bunda Theresa)

Wallahu a’lam bish-shawabi..... (life iz beautiful ^_^)



Minggu, 08 April 2012

☆☆☆☆☆☆ Allah dalam Bahasa Cinta ☆☆☆☆☆☆


" Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat... "  

Seorang guru kebijaksanaan lebih mencintai muridnya yang termuda ketimbang murid-muridnya yang lain. Hal ini tentu saja menimbulkan kecemburuan dikalangan murid-muridnya yang lain. Suatu hari sang guru menyuruh pada murid-muridnya membeli seekor ayam. Masing-masing disuruh menyembelih ayam ditempat yang tak seorangpun dapat melihatnya. Sang guru hanya berpesan agar mereka kembali paling lambat sebelum matahari terbenam. Saat mereka kembali, semua murid membawa ayam sembelihan mereka ke hadapan sang guru. Namun anehnya murid kesayangan itu kembali dengan membawa seekor ayam yang masih hidup. Tentu saja menjadi bahan tertawaan murid-murid yang lain. Si guru kemudian menanyakan perihal bagaimana mereka menjalankan perintah sang guru. Berbagai macam jawaban sang guru peroleh, mulai dari ayam itu di bawa pulang kerumah dan di masukkan kedalam lemari lalu di sembelih, ada yang membawa ke dalam hutan belantara-menutup mata hingga tak melihat proses penyembelihan, lalu ada juga yang membawa ke gua yang gelap gulita. Akhirnya tibalah giliran murid yang termuda. Ia masih menundukkan kepalanya dengan malu. Ayamnya masih berkotek di dalam pelukannya. dengan lirih ia berkata, " aku telah membawa ayam ini ke dalam rumah, tapi Allah berada di setiap sisi rumahku. Aku ke tempat terpencil di hutan, Allah tetap mengikutiku. Bahkan di gua paling gelap sekalipun Allah berada disana. Tak ada satu tempatpun dimana Allah tak dapat melihatku." Nyatalah semua murid tersadar, mengapa sang guru sangat menyayangi murid termuda itu.... 
-------
Merasakan kehadiran Allah adalah wujud tertinggi dari kejujuran dan integritas kita. Banyak orang memaknai takwa sebagai ketakutan. Dalam hal ini saya memaknai Takwa dengan Bahasa Cinta. Sebab bahasa cinta jauh lebih tinggi dari pada bahasa takut. Allah adalah sumber cinta. Dialah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Cinta senantiasa menimbulkan kerinduan, sementara takut lebih condong menimbulkan kebencian. Bayangkan ketika kita mencintai seseorang, maka kepercayaan akan tumbuh, lalu akan mendorong kita untuk melakukan suatu perbuatan atau tindakan-tindakan pembuktian cinta kepada sang kekasih. Kemudian yang terpenting, merasakan kehadiran orang yang kita cintai dimanapun berada, walau secara fisik jauh tetapi jiwa akan selalu bersama. Layaknya kekasihlah Rabb kita...dengan Takwa, berarti kita mencintai-Nya. Merindukan-Nya, merasakan kehadiran-Nya disetiap langkah kita. Sangat dekat. Tak perlu dicari. Ia bahkan lebih dekat dari urat leher kita. ... 
Wallahu a’lam bish-shawabi..... 
(*•.*• ƸӜƷ Rindu Rindu Sang Gadiz ƸӜƷ •*.•*)

Minggu, 15 Januari 2012

" Hujan Rindu untuk Sang Awan ros "


aku tahu awalnya..mungkin ketidaksengajaan...
menemukannya...
dalam sebuah butiran ketenangan hati...
bening,..
dalam setiap detik..ketika dia turun
aku memahaminya...makna setiap tetesnya..
ada titipan kehidupan,
walau kadang tak selalu menyenangkan
menghapus jejak sang awan
dan membiarkan hangatnya hilang tanpa kata
berlalu dariku dan menjadi asing
..dia..
kadang membawa cerita..| cerita masa lalu
yang semakin membuat tetesannya menderas...
...sering ku duduk sendiri
menikmati gerimis sendirian
tapi aku tak pernah merasa sendiri
sepanjang gerimis ..selama itu
aku merasakan keberadaannya... ros


menumbuhkan yang hilang
menghilangkan yang memang harus hilang, walau nanti akan kembali
entah kapan dan dalam bentuk apa...

seperti ingatan tentang cintaku
yang perlahan datang bersama gerimis
walau deras hujan sebelumnya telah menghapus tanpa bekas

dia hilang
aku asing baginya
meski berusaha kunyalakan unggun ingatan tentangku dihatinya

..dan masih seperti kemarin | hujan...
saat kutautkan hati ini untuk sebuah nama
lewat doa serta rayuan untuk-Nya
serta untuk hati kita yang mungkin dulu pernah berteriak hal yang sama
...yang lalu kini bertanya, apa dan bagaimana sebenarnya kamu?ros

__̴ı̴̴̡̡̡ ̡͌l̡̡̡ ̡͌l̡*̡̡ ̴̡ı̴̴̡ ̡̡͡|̲̲̲͡͡͡ ̲▫̲͡ ̲̲̲͡͡π̲̲͡͡ ̲̲͡▫̲̲͡͡ ̲|̡̡̡ ̡ ̴̡ı̴̡̡ ̡͌l̡̡̡̡.__ http://www.facebook.com/Tanpa.Ekspresi ||| http://www.facebook.com/RinduRindu.Sang.Gadiz
Statusbooks Indonesia