rosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosrosros
Entri terbaru…

Sabtu, 04 Agustus 2012

☆☆☆☆☆ Membuka Pintu Hati ☆☆☆☆☆

...bismillah...

" Esensi keberagamaan tidaklah ditentukan oleh banyaknya ruku dan sujud yang kita lakukan, tetapi pada seberapa besar kita mengasihi orang lain. Belajar mengasihi adalah sasaran kehidupan spritual."
Ulasan : 

Sekelompok orang yang baru saja meninggal mendapat kan diri mereka sedang berdiri di sebuah gerbang akhirat. Sambil menunggu pengadilan Ilahi, mereka mulai menanyai diri sendiri mengenai prilaku mereka di dunia. "Apakah aku dulu menjadi orang tua yang baik?" "Apakah aku berhasil mencapai sesuatu yang berharga dalam hidupku?" "apakah aku rajin beribadah sepanjang malam?" "Apakah aku rajin berbagi pada fakir miskin?" Dan akhirnya semua jiwa hanya akan dihadapkan pada satu pertanyaan, "Seberapa besar kamu dulu mengasihi?"
----------------------------

Mengasihi orang lain adalah langkah pertama dari perjalanan panjang masuk ke dalam diri. Perjalanan ke dalam diri memang tak mudah. Bukan sedikit yang telah mencoba namun menyerah. Kesibukan sehari-hari kadang jadi alasan utama. Tapi kita semua tahu, bukan itu penyebabnya, melainkan PINTU HATI kita yang tertutup, bahkan TERKUNCI. Membuat telinga tak mendengar dan mata tak melihat. Dan kita, tak akan pernah memulai perjalanan sebelum menemukan kunci pentingnya : CINTA dan KASIH SAYANG...!

Tanpa adanya rasa cinta pada sesama, pintu-pintu gerbang menuju kesadaran terdalam tak akan perna terbuka. Bahkan Agama-agama didunia sekalipun hanya memiliki pesan tunggal : KASIH SAYANG...!
bahkan Allah pun selalu di citrakan sebagai YANG MAHA PENGASIH dan MAHA PENYAYANG...! dengan bahasa yang berbeda semua agama selalu mengatakan : " sayangilah orang lain...! Kita belum mampu beriman sebelum mampu menyayangi orang lain sebagaimana kita menyayangi diri sendiri...!

Bukankan kalimat itu sangat besar maknanya?! bahwa kemajuan spritual kita tidak diukur dari banyaknya ruku dan sujud, melainkan pada seberapa besar kita mampu mengasihi orang lain. belajar mengasihi adalah sasaran kehidupan spiritual...

Pepatah bijak mengatakan : "ketika kamu melihat dirimu tidak berbeda dari orang lain, ketika kamu merasakan apa yang mereka rasakan...lalu, siapa yang bisa kamu sakiti???"

inilah cara menumbuhkan cinta. Kita semua sama, karena itu jangan pernah menilai orang dari penampilan fisiknya. TUBUH bukanlah diri kita yang sebenarnya tetapi hanya sekedar "sangkutan" dari JIWA. Ya, Jiwa... itulah esensi manusia sejati...

"...yang penting bukan seberapa besar yang kita perbuat, melainkan seberapa besar cinta kasih yang kita sertakan dalam perbuatan kita...."  (Bunda Theresa)

Wallahu a’lam bish-shawabi..... (life iz beautiful ^_^)



Statusbooks Indonesia